Tak berbentuk


Tangisan, teriakan, pemikiran berlebihan, terus-menerus hadir disetiap malam sunyi ini. "Apa yang harus saya lakukan? Kenapa Mereka bisa seperti itu? Apa pilihan saya ini benar? Gimana kalau gagal lagi?" Pertanyaan-pertanyaan pesimis terus menghantui isi kepala. 

Dewasa tidak menyenangkan bukan?
Banyak hal yang harus dikejar dan terus menerus bersaing, dan kita menjadi khawatir. Tapi kita harus menikmati setiap proses.

Yang tidak merasakan tidak akan paham. Yang tidak mengalami tidak akan mengerti. 

Dunia bagai hitam dan putih. Sulit sekali berdamai dengan hidup ini. Tidak menentu akan kejadian buruk atau baik, kita hanya disuruh menunggu.

Dunia ini punya luka yang sama, banyak harapan dan realita tidak sejalan.   
Yaa! Hidup memang brutal dan kejam. Hal yang sudah terencanapun akan dibuatnya kacau jika memang sudah ditakdirkan. Untuk belajar katanya, dan dipaksa melakukannya bagaikan rutinitas. Baik atau buruknya itu terima saja dengan rasa syukur dan bangkit dari keputusasaan.

Saya teringat sebuah kata "Jangan tersenyum saat kamu bahagia, tapi tersenyumlah agar kamu bahagia".

Hidup emang suka bercanda, setiap komedi yang diberikan kita tidak pernah tertawa tapi hanya menikmatinya. Namun pasrah bukan jawabnnya.

Friends, family, love, everything becomes more pronounced as an adult. But still, I feel the burning feeling of exhaustion. Everyone must feel tired so there's no reason to complain all the time.

Bisakah menjadi? Bisakah terjadi? Bisa pasti bisa. Hasilnya? Coba dulu. Mari berjuang para pembentuk diri.

Komentar

Postingan Populer