singkronisasi hati dan logika

Halo sobat!


    Sudah libur daring lagi dua hari sebelum lebaran, ramadhan udah pergi ninggalin kita lagi semoga kita masih bisa bertemu di tahun selanjutnya ya aamiin ya Rabb. 

    Waktu itu saya ngebahas tentang singkronisasi hati sekarang kita kaitkan ni dengan logika, nah kedua hal ini sering banget beradu sama-sama ga mau ngalah seperti kakak beradik yakan.

    Saya sudah banyak mengumpulkan opini-opini dari teman-teman saya, kebanyakan dari mereka menjawab ikuti kata hati apapun yang terjadi terus ikuti kata hati. Tapi bukan ini yang mau saya bahas , jadi apa dong?  Saya akan berikan opini dari teman saya yang paling saya suka dan masuk akal hehehe 

"[16/5 21.37] : Firstly, perempuan itu lebih bersifat dg perasaan. Apapun itu. Bagaimana pun itu. Pasti perasaan yg lebih di peruntukan Ibarat nya itu udah terbiasa dan tabiat begitu.

Lalu? Mengendalikan pikiran dengan logika bukan tidak mungkin. Itu balik lagi, kalau misalnya terbiasa dan kemampuan yang terasah. Maka bisa aja bisa.

Kalau misalnya logika bertolak belakang dengan hati itu bagaimana? Ya menurut aku. Mending nurutin hati, kenapa? Karena kalau logika kita memerlukan teori-teori yang menunjang logika tersebut itu di 'iya' kan, dan biasanya, hati selalu jujur ​​untuk sesuatu hal atau apapun itu.

Berarti memang lagi beruntung. Pertama Karena aku memang lebih dominan pada kata hati, dan aku lebih optimis ke-hati ku dari logika itu sendiri. 

Tergantung pribadi masing-masing si kan ada tuh orang yang lebih gunain logika dalam sesuatu ada yang lebih gunain hati dalam sesuatu. Kalo dirimj merasa logikamu benar ya coba aja"

Ada pula opini dari artikel yang saya baca

Sometimes we ourselves cannot determine, every context that passes through our brain isa logical concept or a reflection of the heart
 
Each of the values that grows as we go through life is a concept of the adjustment between the heart and the brain. 

 provides a foundation upon which we may be unaware of our importance or innocence. Sometimes even the wrong decisions come out, when we can't determine whether we should make decisions based on logic or hearts. 

There are many concepts that claim the heart and logic are a united and unified being never separated. 

why?? 

Because hearts and logic are like moving skirts. That moves our brain to think about the impulses that move our lust to go out the way that changes our outlook on life and death, fun and hardship, rich and poor, weak and strong, different and different things that have to do with life.

-putri sang pejuang

Setelah saya kuras opini-opini tersebut giliran opini saya.

     Bagaimana mengsingkronisasikan hati dan logika?

    Firstly, Hati dan logika seharusnya saling mengingatkan bukan saling menertawakan. Mereka sering berantem dan ujung-ujungnya air mata yang jadi sasaran, perasaan yang jadi korban.

    Kita pasti akan dihadapkan dengan dua keputusan berdasarkan keikhlasan hati dan berdasarkan pemikiran matang atas dasar logika kita.

   Kita dapat menyingkronkannya dengan ikhtiar dan  tawakal. Yakin dan optimis bahwa keputusan itu benar, ga masalah bila itu bertolakan dengan hati ataupun logika, merasa khawatir jangan sampai mengambil keputusan yang salah? Mungkin ini karena intuisi atau hati kita sedang berbicara. 

    Jangan takut gagal, kegagalan adalah guru terbaik dalam kehidupan. Apapun keputusan yang diambil itu pasti pilihan terbaik dalam hidup kita.

                 -Sekian terimakasih-
   
    
     





  
     

Komentar

Postingan Populer